Rabu, 20 Mei 2009

(* 1001 KISAH TELADAN *)

  1. AL-QUR'AN SEBAGAI PEMBELA DI HARI AKHIRAT
Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al Qur'an." Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya." Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?" Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari." Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan ekal Di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya. Pada kedua ayanh dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?" Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."
  1. KISAH LIMA PERKARA ANEH
Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara. Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang negkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan." Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'. Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut. Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disedari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula dari tempat ia ditanam. Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku." Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata,"Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi.
Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku." Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya. Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini." Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahawa, "Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukittetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu. Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah." Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa sahaja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahawa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu." Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang dirimu. " Dengan ini haruslah kita sedar bahawa walaupun apa yang kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kitajangan mengata hal orang walaupun ia benar.
email: Heksa@bigfoot.com

Kamis, 07 Mei 2009

Mencintai

Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang, tetapi tidak dicintai olehnya.Tetapi lebih indah untuk mencintai dan tidak pernah menemukan keberanian untuk memberitahu mereka apa yang kamu rasakan. Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang tidak tepat sebelumnya. Jadi ketika kita akhirnya bertemu dengan orang yang tepat, kita akan tahu betapa berharganya anugerah tersebut.
Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran dan romantis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu.Hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka.Tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itu sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka untuk kita.
Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat duduk bersamanya dan merasa terbuai, dan tidak pernah mengatakan apa-apa, dan kemudian berjalan bersama. Perasaan seperti itu adalah percakapan termanis yang pernah kamu rasakan. Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai kita kehilangan itu ??Tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang hilang sampai itu ada.
Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa mereka akan mencintai kamu juga !!! Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh didalam hati mereka.Tetapi jika tidak, pastikan dia tumbuh didalam hatimu. Ada hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang dari mereka kamu ingin dengar. Tetapi jangan sampai kamu menjadi tuli walaupun kamu tidak mendengar itu dari seseorang yang mengatakan itu dari hatinya. Jangan pernah berkata selamat tinggal jika kamu masih ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu lagi bila kamu tidak bisa membiarkannya pergi.Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya. Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan.
Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang, satu jam untuk menyukai seseorang, satu hari untuk mencintai seseorang, tetapi membutuhkan seumur hidup untuk melupakan seseorang. Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu. Jangan melihat kekayaan, itu bisa menghilang. Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah. Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum.
Ada saat di dalam kehidupanmu dimana kamu sangat merindukan seseorang, kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia. Berharaplah bahwa kamu dapat bermimpi tentang dia, yang berarti mimpilah apa yang ingin kamu mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah sesuai dengan keinginan kamu, karena kamu hanya hidup sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang kamu inginkan. Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia. Selalu letakkan dirimu pada posisi orang lain. Jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang kasar bisa membuat celaka, kata-kata yang tepat waktu dapat mengurangi ketegangan, kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan.
Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita. Dengan kata lain kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka. Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang terbaik dari segala hal. Mereka hanya membuat menjadi baik segala hal yang datang dalam hidup mereka. Kebahagiaan adalah bohong bagi mereka yang menangis, mereka yang terluka, mereka yang mencari, mereka yang mencoba. Mereka hanya bisa menghargai orang-orang yang penting yang telah menyentuh hidup mereka. Cinta mulai dengan senyuman, tumbuh dengan ciuman, dan berakhir dengan air mata. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati.
Ketika kamu lahir, kamu menangis dan semua orang di sekeliling kamu tersenyum. Hiduplah dengan hidupmu, jadi ketika kamu meninggal, kamu satu-satunya yang tersenyum dan semua orang di sekeliling kamu menangis.

Minggu, 03 Mei 2009

Arti Cinta


Assalammualaikum...

Episode (cinta) kali ini mengingatkan kita untuk hati-hati terhadap apa dan siapa yang kita cintai..<** waktu mau makan ingat kamu waktu bercermin ingat kamu, waktu mau belajar ingat kamu, waktu mau tidur ingat kamu**> kalau tidak salah dina mariana yang nyanyi, betul g..???
Demikianlah kira-kira bunyi sebuah syair lagu law ga salah yang pernah ngetren. lagu itu memang bertema cinta,cinta suci katanya,,!!! Eit...tapi tunggu dulu apa benar cinta suci,cinta sejati apa cuma sekedar cinta syahwati.
makna cinta..cinta adalah karunia Allah. bahkan Allah menciptakan alam semesta ini karena cintaNya.karenanya alam dan dunia ini adalah lautan Cinta. cinta itu suka atau senang, cinta itu keinginan untuk memberi, demikian kata orang. Tapi bila mendengar kata Cinta, yang muncul di otak adalah pacar. inilah kesalahan kebanyakan orang dalam mengartikan cinta. Cinta yang mereka kenal adalah cinta syahwati. Apa memang sedemikian rendah nilai Cinta. Cinta memang mempunyai kekuatan yang luar biasa. Dan kekuatan cinta mampu membikin pribadi yang nekat atau pribadi yang taat. Nekat dalam arti berani melanggar aturan-aturan dari Allah. Sehingga sampai-sampai bilang,"Khan cuma-pegang-pegangan tangan." Na'udzubillah min dzalik.
Kalau bicara masalah cinta memang tak kan habis-habis. Namun berapapun banyaknya nuansa cinta, sebenarnya hanya ada dua versi cinta, yaitu cinta imani (cinta robbani), adalah cinta yang berlandaskan kepada keimanan, dan cinta syahwati, cinta yang berlandaskan pada hawa nafsu yang ditunggangi oleh syaithon laknatullah. Cinta imani inilah sesungguhnya yang merupakan cinta sejati. Tapi pengertian ini telah diputar balik, sehingga cinta syahwati dianggap sebagai cinta suci yang harus diperjuangkan sampai tetes darah penghabisan, dengan bunuh diri
misalnya. Mahabbah (kecintaan) seorang mu*min adalah harus berlandaskan keimanan. Dan kecintaan tertinggi adalah kecintaan kepada Allah (mahabbatullah). Kecintaan kepada Allah adalah mutlak dan di atas segala-galanya. Sedangkan bagi orang kafir sudah jelas cintanya adalah cinta syahwati.
Tanda-tanda Cinta.
Cinta secara umum mempunyai tanda-tanda dan gejala-gejala yang sama. Pertama adalahTanda yang kedua adalah takjub dan kagum (kepada yang dicintai). Kalau sudah cinta katanya hidung pesek jadi mancung. Atau bahkan tahi kambing dirasa coklat, ucap seorang penyanyi.. Karena begitu kagumnya kepada yang dicintai. Bagi cinta yang dilandasi syahwat, kekaguman nya bersifat sementara dan tidak membekas dalam hati, karena manusia mempunyai rasa selalu tidak puas. Maka tepatlah petunjuk Rasulullah SAW, bila mencari istri, pilihlah karena agamanya sebagai prioritas utama, bukan cantiknya, bukan kayanya, bukan kebangsawanannya.
Kekaguman karena iman akan memberikan hal yang berbeda, ia akan membekas dalam hati. Apalagi kekaguman akan kebesaran dan kekuasaan Allah. "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Rabb kami,tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS Ali Imran ayat 191). Yang ketiga dan keempat adalah ridhlo (rela) dan pengorbanan. Seorang mu'min karena cintanya yang sangat kepada Allah, ia akan rela mengorbankan segalanya demi mencapai keridloan Sang Pemberi cinta, Allah SWT. Kalau cinta syahwati, keridloannya pun bersifat untuk memenuhi hawa nafsunya saja. Karena jabatan mau saja menyembah-nyembah atasan. Karena ridhlo dengan si dia sampai-sampai mengorbankan kehormatannya. Atau SPP amblas, sehingga orang tua yang kalang kabut. Kecintaan kepada sesuatu dengan tanda-tandanya di atas akan melahirkan rasa takut dan harap serta suatu ketaatan. Ini merupakan hal yang wajar dan logis. Karena mencintainya, kita takut kehilangan, atau kawatir cinta kita diterima apa nggak. Dan kita mengharapkan selalu dekat dengan yang kita cintai. Otomatis supaya kekawatiran kita tidak terjadi dan harapan kita terpenuhi, kita taat kepada yang kita cintai.
Jika dibilang,"Kalau cinta, traktir dong..." kemudian ia mentraktir dengan uang SPP nya, maka ini adalah salah satu bentuk ketaatan. Tentu saja bentuk pengorbanannya adalah uang SPP. Demikian pula bila diajak nonton film di bioskop, padahal yang ngajak itu orang lain, kemudian mau, juga merupakan ketaatan. Ketaatan yang salah. Ketaatan yang sesat. Kecintaan yang haq (yang berlandaskan iman) akan melahirkan ketakutan, pengharapan dan ketaatan hanya kepadaNya. Meskipun memiliki tanda-tanda yang sama, tetap saja antara cinta imani dan cinta syahwati adalah bertolak belakang. Karena yang satu haq dan yang lain bathil. Prioritas dan Peringkat-peringkat cinta. Dalam cinta pun ada skala prioritas seperti halnya membelanjakan uang. Ada seseorang yang tidak punya baju sama sekali, kemudian ia tidak membeli baju tapi malahan membeli sepeda. Suatu hari ia bersepeda tanpa pakaian. Tentu saja orang-orang berkata,"Orang itu sudah sinthing. Mbok ya beli baju dulu." Demikianlah kita harus punya prioritas cinta, supaya tidak dibilang sinthing. Untuk itu kita harus mengenal apa yang disebut maratibul mahabbah (peringkat-peringkat cinta). Dengan memahami peringkat-peringkat cinta ini mudah-mudahan kita tidak terjerumus dalam syirik cinta.
Peringkat pertama adalah tatayyum. Yaitu cinta yang melahirkan sikap untuk menghamba secara mutlak dan melakukan pengorbanan sampai tetes darah penghabisan. Ini adalah kecintaan tertinggi dan hanya kita berikan kepada Allah Rabbul 'alamin. Seorang mukmin amat sangat cintanya kepada Allah. (QS Al Baqarah ayat 165). Peringkat kedua adalah 'isyq. Yaitu cinta yang melahirkan ketundukkan terhadap segala perintah dan larangannya, membangkitkan sikap hormat yang tinggi, mengikuti dan membelanya. Kecintaan seperti ini adalah hak Rasulullah. Namun 'isyq tidak mendorong seseorang menjadi hamba Muhammad. Inilah yang membedakan dengan tatayyum. Peringkat ketiga adalah syauq (kerinduan). Yaitu cinta yang membuahkan mawaddah wa rahmah (kasih sayang), menjadi perekat yang kuat dalam membangun ummat. Ini adalah cinta antara mu*min dengan mu*min lainnya, antara orang tua dengan anak, antara suami dengan istri, dengan saudara yang mukmin. Peringkat keempat adalah shababah. Ditujukan kepada sesama muslim yang akan melahirkan ukhuwah (persaudaraan). Peringkat kelima adalah 'ithf (simpati). Ditujukan kepada sesama manusia. Rasa simpati mendorong seorang mu'min untuk menolong manusia ke jalan yang benar (dakwah). Bila hilang rasa simpati, seseorang menjadi cuek, tak peduli dengan kerusakan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Peringkat keenam dan yang paling sederhana adalah 'alaqah. yaitu kecintaan kepada selain yang di atas, harta benda misalnya. Islam membenarkan cinta ini dalam bentuk intifa' (memanfaatkan, mendayagunakan). Cinta pada harta benda yang berlebihan membahayakan manusia sendiri. Para salafusshalih berdoa kepada Allah agar jangan sampai dunia menempati hati mereka, cukup di tangan saja. Artinya jangan sampai dunia yang menguasai mereka tapi mereka yang menguasai dunia. Jadi kecintaan tertinggi seorang mukmin adalah untuk Allah, kemudian Rasulullah dan jihad di jalan Allah. Baru setelah itu kepada orang tua, saudara yang mukmin, suami atau istri, anak dan seterusnya. "Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu kawatiri kerugiannya, rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya dan (dari) berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik."(QS At Taubah ayat 24).
Memang manusia secara naluriah mempunyai rasa cinta kepada lawan jenis, anak-anak, harta benda, seperti Firman Allah dalam QS Ali Imran ayat 14. "Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang." Namun hal itu bukanlah legitimasi untuk menjadikan cinta syahwati sebagai yang dipuja sedemikian rupa. Karena Allah telah menentukan batasan-batasan. Kecintaan tertinggi adalah untuk Allah, maka kecintaan kita kepada sesuatu adalah karena kecintaan kita kepada Allah. Maksudnya sesuai dengan atura-aturan dari Allah. Kita boleh mencintai lawan jenis, tapi caranya adalah yang sesuai dengan aturan Allah, yaitu setelah menikah, bukan pacaran. Model pacaran itu bukan dari Allah, tapi dari syaithon laknatullah. Jika kita lihat dalam realitas, banyak orang masih menempatkan kecintaan tidak pada tempatnya. Ada yang menempatkan cinta tertinggi untuk sesuatu selain Allah. Entah harta atau yang lain-lain. Mereka lebih mencintai dunia daripada akherat. Inilah sikap orang yang buta cinta. karena buta cinta dunia menjadi tuan, kekasih menjadi pujaan. Menjadi ilah-ilah yang lain.

Kelaziman Cinta.
Ibnu Taimiyah berkata,"Mencintai apa yang dicintai kekasih adalah kesempurnaan dari cinta pada kekasih." Apa yang dikatakan Ibnu Taimiyah inilah yang disebut kelaziman cinta, lumrahnya sesorang kepada yang dicintainya. Lumrahnya seseorang kepada yang dicintai adalah mencintai siapa-siapa dan apa apa yang dicintai kekasih. Dan membenci siapa-siapa dan apa-apa yang dibenci kekasih. Jika Allah mencintai nabi dan RasulNya, kita pun harus mencintai mereka.
Allah mencintai orang- orang yang beriman, amal sholeh, akhlaqul karimah, maka demikian pula seharusnya dengan kita.
Allah mencintai kebersihan. Bagaimana kita bisa disebut cinta kepada Allah kalau kita tidak menyukai dan menjaga kebersihan. Allah membenci orang-orang kafir, munafiq maka kita pun demikian. Allah membenci perbuatan tercela, seperti zina, memperturutkan hawa nafsu, berjudi, mabuk, korupsi maka kita wajib menjauh perbuatan-perbuatan semacam ini.
Aljabar Cinta.
Aljabar atau perhitungan cinta tidak sama dengan aljabar dalam pelajaran matematika kita. Kalau dalam matematika yang kita pelajari 100 dibagi 2 sama dengan 50. Dalam aljabar cinta tidak begitu. Bila kita mencintai Allah, Rasul dan jihad bukan berarti untuk Allah 70%, untuk Rasulullah 20% dan seterusnya. Sama sekali bukan.
Kecintaan seorang mukmin kepada Allah adalah mutlak. Kecintaan kepada yang lain tidak mengurangi kecintaan kita kepada Allah. Karena pada dasarnya kecintaan kepada yang lain bagi seorang mu*min adalah karena kecintaannya kepada Allah. Mulai sekarang kita harus tahu mana cinta imani dan mana cinya syahwati. Maka jangan sampai salah menempatkan cinta. Sehingga syair lagu di atas seharusnya "waktu mau makan ingat Allah, waktu bercermin ingat Allah, waktu mau belajar ingat Allah, waktu mau tidur ingat Allah..," dengan doa-doa yang diajarkan Rasulullah SAW.

Wallahu a'lam.

Wassalammualaikum...

Maroji': Majalah Ummi; Al Islam, Said Hawwa; Jundullah, Said Hawwa;
Kuliah Tauhid, Muh. Immadudin.
Catatan : banyak mengingat (pada yang dicintai). Sebagaimana syair lagu di atas, hatinya selalu teringat dan terkenang kepada yang dicintai. Di mana-mana pun pokoknya ingat deh. Apabila suatu saat secara tiba-tiba disebutkan nama yang kita cintai, maka hati kita tersentak. Hati kita deg-deg sir,"Ada apa ini." Demikian pula bila kita mendapatkan surat dari yang kita cintai. Maka bagi seorang mukmin karena kecintaan kepada Allah adalah yang tertinggi, bila disebut namaNya, gemetarlah hatinyadan jika dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah imannya. (QS Al Anfal ayat 2).

DIMANA...!!!

Sungguh pemandangan yang sangat indah, pemandangan alam yang mempunyai kenangan tak terlupakan diantaranya mempunyai banyak pepohonan, bukit, gunung serta lingkungan dan air yang jernih dan bersih. apalagi orang-orang kampungnya sopan santun dan ramah tamah, Disitulah seorang guru, seorang pemimpin, seorang ahlusunnah waljama'ah, dan seseorang yang sangat aku mulyakan, yang terkenal dengan ilmu al-qur'annya sangat tinggi, mempunyai kharisma yang tinggi dan
berjasa bagi umat islam di dunia maupun diakhirat telah meninggalkan semua apa yang ada diDunia...INALILLAHI WAINNAILAIHIROOJIUN...Allah telah memanggilnya...di rmh sakit islam wonosobo..

dimana guru ku...???
dimana pemimpin ku...???
dimana pengasuh ku...???
dimana-dimana dan dimana...???

Dari waktu-kewaktu sudah mulai kelihatan siapa yang ga bisa bertahan selama dirinya masih bisa untuk mencari ilmu..hal ini wajar, bagaimana sih rasanya di tinggal seseorang yang sangat di cintai dan memberikan barokah manfa'at ilmunya kepada anak-anaknya...??? Allah Maha adil dan Maha Mengetahui..walaupun orang itu meninggal tetapi barokah manfaat ilmunya tidak meninggalkan kepada kita..apalagi barokah dari ilmu Al-Qur'annya selama beliau membaca dan menghafal sampai khatam beberapa kali..SUBHANALLAH...!!! itulah beliau yang dalam
hidupnya untuk mencari ilmu dan mencintai membaca Al-Qur'an sampai-sampai hafal Al-Qur'an 30 jus beserta Do'anya..SUBHANALLAH dan Beliau adalah Al alim Al Ulama As syaikh Al maghfurlah Al marhum Simbah Kh Muntaha Alhafidz..

ISENG

  • orang yang berhasil adalah pribadi yang memiliki disiplin diri..!!!
  • nilailah dirimu sendiri sebelum menilai orang lain dan bercerminlah tentang citra dirimu sendiri..!!!
  • ikhlas adalah tidak merasa berbuat ikhlas. Barang siapa masih menyaksikan keikhlasan dalam ikhlasnya, maka keikhlasannya masih membutukan keikhlasan lagi (imam As-Suusiy)